Merapi Telah Muntahkan 8,7 Juta M3 Material - nasional.inilah.com - INILAH.COM, Bandung Letusan Gunung Merapi sejak Selasa (26/10/2010) telah memuntahkan material gunung api sebanyak 8,7 m3 dengan hamparan sejauh 14 kilometer persegi.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar mengungkapkan letusan tersebut lebih dahsyat dibandingkan dengan peristiwa sama 2006.
"Letusan kali ini memang lebih besar dibandingkan 2006. Pada letusan tahun 2006, material yang dikeluarkan dari gunung tersebut hanya 6,5 juta m3 dengan hamparan luas 10 kilometer persegi," ujarnya dihubungi di Bandung, Minggu (31/10/2010).
Kendati lebih dahsyat, karakter letusannya masih sama, yakni mengeluarkan awan panas dengan suhu hingga 600 derajat celcius. "Hawa panas yang keluar sanggup melelehkan baja sekalipun," imbuhnya.
Menurutnya, aktivitas lanjutan Gunung Merapi masih belum bisa diprediksi dengan tepat. Belum bisa diketahui kapan letusan tersebut akan berhenti. Kualitas letusan juga bisa lebih besar bisa pula terjadi sebaliknya, menurun.
"Bahkan sebaliknya bisa menurun. Namun untuk memprediksi kapan, kondisi Merapi bisa normal masih sulit diperkirakan. Sehingga kami mengeluarkan larangan kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung itu, agar jangan mendekat sampai batas waktu yang belum ditentukan," tegasnya. [rbs/TJ]
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R. Sukhyar mengungkapkan letusan tersebut lebih dahsyat dibandingkan dengan peristiwa sama 2006.
"Letusan kali ini memang lebih besar dibandingkan 2006. Pada letusan tahun 2006, material yang dikeluarkan dari gunung tersebut hanya 6,5 juta m3 dengan hamparan luas 10 kilometer persegi," ujarnya dihubungi di Bandung, Minggu (31/10/2010).
Kendati lebih dahsyat, karakter letusannya masih sama, yakni mengeluarkan awan panas dengan suhu hingga 600 derajat celcius. "Hawa panas yang keluar sanggup melelehkan baja sekalipun," imbuhnya.
Menurutnya, aktivitas lanjutan Gunung Merapi masih belum bisa diprediksi dengan tepat. Belum bisa diketahui kapan letusan tersebut akan berhenti. Kualitas letusan juga bisa lebih besar bisa pula terjadi sebaliknya, menurun.
"Bahkan sebaliknya bisa menurun. Namun untuk memprediksi kapan, kondisi Merapi bisa normal masih sulit diperkirakan. Sehingga kami mengeluarkan larangan kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung itu, agar jangan mendekat sampai batas waktu yang belum ditentukan," tegasnya. [rbs/TJ]