Mahasiswa Malaysia: Jangan Sampai Perang - Yahoo! Indonesia News
Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya asal Malaysia, Ahmad Huzaifah, mengharapkan ketegangan Indonesia-Malaysia saat ini jangan sampai mengarah pada perang.
"Selama ini, hubungan Indonesia dengan Malaysia baik-baik saja, karena itu jangan perang. Saya berharap semuanya oke (baik)," katanya di sela-sela `Welcoming Reception Unair 2010 for International Student` di Unair, Kamis.
Menurut mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Unair asal Malaka itu, dirinya selama ini berhubungan baik dengan orang Indonesia, baik di Malaysia atau di Indonesia.
"Ada tukang bangunan yang bekerja di rumah saya di Malaysia dan kebetulan berasal dari Surabaya. Karena itu, saya akan berkunjung ke rumahnya di Surabaya," kata Ahmad yang baru tiga pekan di Surabaya itu.
Oleh karena itu, ia mengaku suka mencari pengalaman akademik di Indonesia, karena Fakultas Farmasi Unair merupakan salah satu fakultas yang terkenal.
"Unair sendiri di Malaysia dikenal universitas yang bagus, karena itu saya belajar di sini dengan biaya sendiri untuk tahun pertama dan tahun berikutnya dibiayai pemerintah Malaysia," paparnya.
Senada dengan itu, mahasiswi Unair asal Malaysia, Feriah BTE Mogundil, mengaku tidak tahu menahu soal politik, namun dirinya tahu adanya ketegangan Indonesia-Malaysia dari media massa Indonesia.
"Saya tdiak tahu soal politik, soal itu sebaiknya diselesaikan antarpemerintah saja. Itu urusan mereka, bukan kami-kami. Itu pun tidak ada pengaruh terhadap studi kami," ucapnya.
Oleh karena itu, katanya, dirinya berharap pemerintah dapat mengembalikan hubungan Indonesia-Malaysia secara baik-baik, apalagi dirinya banyak berteman baik dengan orang Indonesia.
"Kalau ada orang Malaysia yang jelek atau orang Indonesia yang jelek, saya rasa hal itu hanya segelintir, karena itu orang yang segelintir itu jangan sampai berpengaruh besar," ucapnya berharap.
Mahasiswa asal Sabah itu mengaku orang Malaysia sudah banyak yang menyukai pemusik Indonesia, seperti Peterpan, Ungu, Rosa, Krisdayanti, dan juga Inul.
"Janganlah hubungan yang baik itu dirusak oleh segelintir orang yang jelek di Indonesia dan di Malaysia, sebab umumnya orang Indonesia dan Malaysia itu baik-baik saja," katanya.
Keduanya merupakan sebagian dari 32 mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar di berbagai fakultas di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada tahun 2010.
Ke-32 mahasiswa asing itu terdiri dari enam mahasiswa dari Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, 11 mahasiswa dari Program Erasmus Mundus External Cooperation Windows (EMECW) Lot 11 tahun 2009-2013, serta 15 mahasiswa Malaysia yang masuk jalur PMDK Unair.
Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya asal Malaysia, Ahmad Huzaifah, mengharapkan ketegangan Indonesia-Malaysia saat ini jangan sampai mengarah pada perang.
"Selama ini, hubungan Indonesia dengan Malaysia baik-baik saja, karena itu jangan perang. Saya berharap semuanya oke (baik)," katanya di sela-sela `Welcoming Reception Unair 2010 for International Student` di Unair, Kamis.
Menurut mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Unair asal Malaka itu, dirinya selama ini berhubungan baik dengan orang Indonesia, baik di Malaysia atau di Indonesia.
"Ada tukang bangunan yang bekerja di rumah saya di Malaysia dan kebetulan berasal dari Surabaya. Karena itu, saya akan berkunjung ke rumahnya di Surabaya," kata Ahmad yang baru tiga pekan di Surabaya itu.
Oleh karena itu, ia mengaku suka mencari pengalaman akademik di Indonesia, karena Fakultas Farmasi Unair merupakan salah satu fakultas yang terkenal.
"Unair sendiri di Malaysia dikenal universitas yang bagus, karena itu saya belajar di sini dengan biaya sendiri untuk tahun pertama dan tahun berikutnya dibiayai pemerintah Malaysia," paparnya.
Senada dengan itu, mahasiswi Unair asal Malaysia, Feriah BTE Mogundil, mengaku tidak tahu menahu soal politik, namun dirinya tahu adanya ketegangan Indonesia-Malaysia dari media massa Indonesia.
"Saya tdiak tahu soal politik, soal itu sebaiknya diselesaikan antarpemerintah saja. Itu urusan mereka, bukan kami-kami. Itu pun tidak ada pengaruh terhadap studi kami," ucapnya.
Oleh karena itu, katanya, dirinya berharap pemerintah dapat mengembalikan hubungan Indonesia-Malaysia secara baik-baik, apalagi dirinya banyak berteman baik dengan orang Indonesia.
"Kalau ada orang Malaysia yang jelek atau orang Indonesia yang jelek, saya rasa hal itu hanya segelintir, karena itu orang yang segelintir itu jangan sampai berpengaruh besar," ucapnya berharap.
Mahasiswa asal Sabah itu mengaku orang Malaysia sudah banyak yang menyukai pemusik Indonesia, seperti Peterpan, Ungu, Rosa, Krisdayanti, dan juga Inul.
"Janganlah hubungan yang baik itu dirusak oleh segelintir orang yang jelek di Indonesia dan di Malaysia, sebab umumnya orang Indonesia dan Malaysia itu baik-baik saja," katanya.
Keduanya merupakan sebagian dari 32 mahasiswa asing dari berbagai negara yang belajar di berbagai fakultas di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada tahun 2010.
Ke-32 mahasiswa asing itu terdiri dari enam mahasiswa dari Program Darmasiswa Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010, 11 mahasiswa dari Program Erasmus Mundus External Cooperation Windows (EMECW) Lot 11 tahun 2009-2013, serta 15 mahasiswa Malaysia yang masuk jalur PMDK Unair.